Selasa, 30 November 2010

PENDAHULUAN

Kata “data” berasal dari bahasa Yunani “datum” yang berarti fakta, dan di dalam kamus bahasa Inggris ditulis dengan “data”. Jadi, data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian dan merupakan kesatuan nyata yang nantinya akan digunakan sebagai bahan dasar suatu informasi. Informasi adalah data yang mempunyai nilai (berarti) bagi penerimanya dan dapat digunakan untuk dasar pengambilan keputusan. Dengan kata lain, data adalah bahan mentah informasi.


TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian yang lain mengatakan bahwa “data is the description of things and events that we face” (Data merupakan deskripsi dari sesuatu dan kejadian yang kita hadapi).

PEMBAHASAN
Konsep dari Data mencangkup Hirarki Data, Penyimpanan dan Pengaksesan Data, Pemrosesan Data, Peranan Database dan DBMS. Untuk lebih jelasnya saya akan membahas dari konsep data seperti di bawah ini.
Data diorganisasikan kedalam bentuk elemen data (field), rekaman (record), dan berkas (file). Definisi dari ketiganya adalah sebagai berikut:
Elemen data (Field) adalah satuan data terkecil yang tidak dapat dipecah lagi menjadi unit lain yang bermakna. Misalnya data siswa terdiri dari NIS, Nama, Alamat, Telepon atau Jenis Kelamin.
Rekaman (Record) merupakan gabungan sejumlah elemen data (field) yang saling berhubungan. Istilah lain dari rekaman adalah baris atau tupel.
Berkas (File) adalah himpunan seluruh rekaman yang bertipe sama.

Model Data
Model data dapat dikelompokkan berdasarkan konsep pembuatan deskripsi struktur basis data, yaitu:
a) Model data konsepsual (high level) menyajikan konsep tentang bagaiman user memandang atau memperlakukan data. Dalam model ini dikenalkan tiga konsep penyajian data yaitu:
• Entity (entitas) merupakan penyajian obyek, kejadian atau konsep dunia nyata yang keberadaannya secara eksplisit didefinisikan dan disimpan dalam basis data.
• Atribute (atribut) adalah keterangan-keterangan yang menjelaskan karakteristik dari suatu entitas seperti NIM, Nama, Fakultas, Jurusan untuk entitas Mahasiswa.
• Relationship (hubungan) merupakan hubungan atau interaksi antara satu entitas dengan yang lainnya, misalnya entitas pelanggan berhubungan dengan entitas barang yang dibelinya.
b) Model data fiskal (low level) merupakan konsep bagaimana deskripsi detail data disimpan ke dalam komputer dengan menyajikan informasi tentang format rekaman, urutan rekaman, dan jalur pengaksesan data yang dapat membuat pemcarian rekaman data lebih efisien.
c) Model data implementasi (representational) merupakan konsep deskripsi data disimpan dalam komputer dengan menyembunyikan sebagian detail deskripsi data sehingga para user mendapat gambaran global bagaimana data disimpan dalam komputer. Model ini merupakan konsep model data yang digunakan oleh model hirarki, jaringan dan relasional.

1. Model basisdata hierarki (hierarchical database)
Sistem basisdata hierarki merupakan konsep model basisdata yang tertua, tidak ada kepastian kapan konsep ini mulai digunakan. Model ini berupa suaty tree dengan relasi Parent Child Relationships dengan hubungan satu-banyak (1-N).
Struktur dasar basisdata hierarki :
• Kumpulan record-record yang secara logika terorganisir seperti struktur pohon dari atas ke bawah (berbentuk hirarki). Model ini banyak digunakan pada saat awal komputer database mainframe. Sistem ini banyak digunakan pada tahun 50-an dan 60-an, yang banyak digunakan oleh bank dan lembaga asuransi pada masa itu.
• Lapisan paling atas bertindak sebagai induk atau root dari segmen yang tepat berada di bawahnya dan lapisan bawah tidak bisa memiliki lebih dari satu root.
• Segmen yang berada di bawah dari suatu segmen lainnya merupakan anak dari segmen yang ada di atasnya.
• Struktur pohon mewakili urutan hierarki dari media penyimpan pada komputer.
2. Penyimpanan Data
Macam-macam Penyimpan Data:
} Primary Storage(Penyimpan Primer)
Dicirikan dengan :
- Kecepatan akses yang lebih tinggi
- Kapasitas terbatas/kecil
- Dapat diakses langsung oleh CPU
- Harga relatif mahal
- Memory utama
- Volatille storage
Primary storage dibatasi oleh 2 faktor, yaitu Harga memori primer dan Masalah teknis dalam pengembangan memori utama yang sangat besar.
} Secondary Storage (Penyimpan Sekunder)
Dicirikan dengan :
- Tidak dapat diakses langsung oleh CPU ( Harus dicopy dahulu kebuffer memory )
- Kecepatan akses lebih rendah
- Harga relatif murah
- Kapasitas besar
- Non volatille storage
Kegunaan utama penyimpan sekunder untuk penyimpan program untuk penggunaan masa dating dan Penyimpan informasi dalam bentuk file. Secara umum, media penyimpanan sekunder dibagi atas 2 jenis, yaitu
1. Serial (sequential) access storage device (SASD), Media penyimpan untuk mengisikan record yang diatur dalam susunan tertentu. Data pertama harus diproses pertama kali, data kedua diproses kedua kali, dst. Contoh : Magnetic Tape, Punched Card, Punched Paper Tape.
2. Direct (langsung) access storage device (DASD), Mekanisme baca atau tulis yang diarahkan ke record tertentu tanpa pencarian secara urut. Komputer mikro memiliki disk drive dan hard disk. Contoh : Magnetic Disk, Floppy Disk, Mass Storage.
Data yang disimpan di suatu media penyimpanan juga perlu diorganisasikan agar sesuai dengan teknik atau cara pengolahan data yang akan dilakukannya kemudian. Ada 4 teknik dasar pengorganisasian data, yaitu
1) Sequential(berurutan), record pertama yang dmasukkan akan menempati posisi pertama di media penyimpanannya, dan seterusnya. Contohnya sederhananya : kaset.
2) Relative, dapat memproses record yang mana saja secara langsung tanpa harus melalui (membaca) record-record yang lainnya. Contoh sederhananya Compac Disk.
3) Index Sequential, dapat digambarkan sebagai meyusun kata dalam sebuah kamus. Kita dapat mencari kata dalam kamus secara sequential maupun dengan memanfaatkan indeksnya.
4) Multi key, mengakses data dengan menggunakan banyak atribut kunci (key field). Pengorganisasian ini hampir sama dengan organisasi file relatif, bedanya, pengorganisasian relatif hanya memiliki sebuah key field, sedang organisasi ini memiliki lebih dari satu key field.
3. Pengaksesan Data
Data yang sudah disimpan dapat diakses melalui teknik pengaksesan secara sequential maupun direct. Semua bentuk organisasi file dapat diakses secara sequential, tapi organisasi file sequential tidak dapat diakses secara direct. Akses secara direct memerlukan key field untuk mendapatkan sebuah record yang dicari, sedangkan organisasi file sequential tidak memiliki (tidak memerlukan) key field. Pengaksesan data dapat dilakukan secara:
- Pemrosesan Batch, Pengumpulan transaksi dan pemrosesan semua sekaligus dalam batch. Kelemahan dari pemrosesan ini manajemen tidak selalu memiliki informasi mutakhir yg menggambarkan sistem fisik.
- Pemrosesan On-Line, Pengolahan transaksi satu per satu, kadang saat terjadinya transaksi, karena pengolahan on-line berorientasi transaksi.
- Sistem Real Time, Sistem yang mengendalikan sistem fisik, dimana sistem ini mengharuskan komputer berespon cepat pada sistem fisik.
4. Pemrosesan Data
Adalah jenis pemrosesan yang dapat mengubah data menjadi informasi atau pengetahuan. Pemrosesan data ini sering menggunakan komputer sehingga bisa berjalan secara otomatis. Setelah diolah, data ini biasanya mempunyai nilai yang informatif jika dinyatakan dan dikemas secara terorganisir dan rapi, maka istilah pemrosesan data sering dikatakan sebagai sistem informasi. Kedua istilah ini mempunyai arti yang hampir sama, pemrosesan data mengolah dan memanipulasi data mentah menjadi informasi (hasil pengolahan), sedangkan sistem informasi memakai data sebagai bahan masukan dan menghasilkan informasi sebagai produk keluaran.
5. Peranan Database
Database adalah kumpulan data‐data yang terpadu yang disusun dan disimpan dalam suatu cara sehingga memudahkan untuk dipanggil kembali. Konsep Database Yaitu integrasi logis dari catatan-catatan file. Tujuan dari konsep database adalah meminimumkan pengulangan dan mencapai independensi data. Independensi data adalah kemampuaan untuk membuat perubahan dalam struktur data tanpa membuat perubahan pada program yang memproses data. Independensi data dicapai dgn menempatkan spesifikasi dalam tabel & kamus yg terpisah secara fisik dari program. Program mengacu pada tabel untuk mengakses data, menentukan kebutuhan data dengan mengikuti pendekatan berorientasi masalah atau pendekatan model perusahaan. Peranan database adalah untuk menentukan kebutuhan data dengan mengikuti pendekatan berorientasi masalah atau pendekatan model perusahaan.
6. DBMS
DBMS dapat diartikan sebagai program komputer yang digunakan untuk memasukkan, mengubah, menghapus, memodifikasi dan memperoleh data / informasi dengan praktis dan efisien.:
Komponen DBMS:
Komponen-komponen DBMS (Howe,1991) terdiri dari:
• Interface, yang didalamnya terdapat bahasa manipulasi data (data manipulation language)
• Bahasa definisi data (data definition language) untuk skema eksternal, skema konsepsual dan skema internal.
• Sistem kontrol basis data (Database Control System) yang mengakses basis data karena adanya perintah dari bahasa manipulasi data.
Klasifikasi DBMS:
Sistem Basisi Data dapat diklasifikasikan menjadi tiga bagian, yang terdiri dari:
a) Klasifikasi berdasarkan model data. Klasifikasi ini terdiri dari model data hirarki, model data jaringan, model data relasional.
b) Klasifkasi berdasarkan lokasi penyimpanan data, yaitu DBMS terpusat dan DBMS terdistribusi.
c) Klasifikasi berdasarkan tujuan DBMS digunakan yaitu tujuan umum (general purpose) dan tujuan khusus (special purpose).
Kelebihan dari DBMS antara lain adalah:
• Kepraktisan. DBMS menyediakan media penyimpan permanen yang berukuran kecil namun banyak menyimpan data jika dibandingkan dengan menggunakan kertas.
• Kecepatan. Komputer dapat mencari dan menampilkan informasi yang dibutuhkan dengan cepat.
• Mengurangi kejemuan. Pekerjaan yang berulang-ulang dapat menimbulkan kebosanan bagi manusia, sedangkan mesin tidak merasakannya.
• Update to date. Informasi yang tersedia selalu berubah dan akurat setiap.
Kelemahan-kelemahan DBMS antara lain:
a) Biaya. Kebutuhan untuk medapatkan perangkat lunak dan perangkat keras yang tepat cukup mahal, termasuk biaya pemeliharaan dan sumber daya manusia yang mengelola basis data tersebut.
b) Sangat kompleks. Sistem basis data lebih kompleks dibandingkan dengan proses berkas, sehingga dapat mudah terjadinya kesalahan dan semakin sulit dalam pemeliharaan data.
c) Resiko data yang terpusat. Data yang terpusat dalam satu lokasi dapat beresiko kehilangan data selama proses aplikasi.

PENUTUP

Kesimpulan :
Data fakta / sebagian fakta yang mengandung arti berupa angka, huruf, symbol khusus atau gabungan darinya. Data diorganisasikan kedalam bentuk data yang terkecil dan tidak dapat dibagi lagi(field), gabungan dari field yang saling berhubungan(record) dan kumpulan beberapa record yang bertipe sama. Media penyimpanan dalam data ada dua yaitu penyimpanan primer dan sekunder. Model basis data hirarki dirancang dengan hubungan yang terstruktur sehingga memungkinkan dan mempermudah akses terhadap suatu data, memiliki kemampuan untuk menemukan dan memelihara relasi antar kelompok data. Data yang sudah disimpan dapat diakses melalui teknik pengaksesan secara sequential maupun direct. Semua bentuk organisasi file dapat diakses secara sequential, tapi organisasi file sequential tidak dapat diakses secara direct. Peranan DBMS ialah sebagai data yang berulang dalam bentuk multifile maupun data duplikat dalam satu file, data dan program menyatu, kebutuhan untuk mengintegrasikan data secara file maupun data secara cepat dan aman.

Saran :
Pertimbangan didalam memilih alat penyimpanan haruslah memahami cara penyusunan data, Kapasitas penyimpanan, Waktu Akses, Kecepatan transfer data, Harga dan standarisasi.


DAFTAR PUSTAKA

http://books.google.co.id/books?id=2aXEg7DtCS0C&pg=PA158&dq=Konsep+Data&hl=id&ei=4ALrTLOWDtCOcePS4cAP&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=1&ved=0CCYQ6AEwAA#v=onepage&q=Konsep%20Data&f=false

http://imam_muiz.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/6535/BASIS+DATA.pdf

http://farida.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/19848/BAB+4+DATABASE+DAN+MANAJEMEN+DATABASE.pdf

http://dosen.stiki.ac.id/eva/Sistem%20Berkas/SISTEM%20BERKAS_2.ppt

http://images.waones.multiply.multiplycontent.com/attachment/0/S0MlmgooCGgAAB3IRq01/MEDIA%20PENYIMPANAN%20FILE.doc?nmid=308269688

http://yuditha.staff.gunadarma.ac.iinput-pemrosesan-data-dan-output-compatibility-mode.pdf

http://zonaekis.com/konsep-data-dan-informasi

http://aqwamrosadi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/11342/Berkas+dan+Akses+(1).doc

http://yohanes_ari.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/.../SIM1-Database.pdf

http://tiieya.student.ung.ac.id/.../Presentation-Anasthasya-Manajemen-Database4.pptx

PENDAHULUAN

Teknik pengelolaan informasi sebagai bersama organisasi sumber daya . IRM meliputi identifikasi informasi sumber , jenis dan nilai informasi yang mereka berikan , dan cara klasifikasi , penilaian , pemrosesan , dan penyimpanan informasi tersebut.Manajemen Sumber Daya Informasi (Information Resources Management, IRM) adalah abad ke-20, 70, 80an awal di negara-negara maju Barat (pertama di Amerika Serikat), peningkatan disiplin baru.


TINJAUAN PUSTAKA

Sistem Informasi Manajemen merupakan sistem pembangkit informasi. Dengan integrasi yang dimiliki antar sub-sistemnya, sistem informasi manajemen akan mampu menyediakan informasi yang berkualitas, tepat, cepat dan akurat sesuai dengan manajemen yang membutuhkannya.


PEMBAHASAN

Penjelasan terhadap komponen-komponen yang masuk oada runag lingkup CBIS, diantaranya:
Manajemen Sumber Infromasi
Bagaimana suatu perusahan melakukan kegiatan manajemen, membangun, mengolah memlihara sistem. Hal pertama yang dilakukan adalah penerapan pada sumber dari sitem infromasi itu sendiri tau yang dikenal dengan IRM(Information Resource Manajemen) manajemen terhadap sumber informasi, orang-orang pada bagian ini merupakan akar dari data-dta sumber yang dilaoh menjadi infromasi yang lebih bernilai. Orang-orang yangterkait dengan lingkup ini diantaranya adalah Eksekutif puncak bagian komputer, CIO(Chief Informatio Officer).
Model
Model berupakan bentuk abstraksi dari tujuan yang ingin dicapai serta aktivitas dalam pemecahan masalah. Bebrapa bentuk model yang terdapat pada CBIS merupakan kumpulan sistem-sitem yang albih kecil dikenal dengan subsitem memiliki bentuk masing-masing, untuk tiap sub sistem mereka salaing berhubungan satu sama lain untuk mancapai suatu tujuan yang telah terknsep. Bebrapa bentuk model dari subsistem CBIS, yaitu:
1. Model Fisik merupakan gambaran real/ bentuk yang nyata dari subsitem CBIS, semisalkan: komputer, media penyimpanan, komputer(memilki subsitem yang lebih kecil dengan tujuan komputasi data).
2. Model Naratif adalah bentuk dari komponen yang dapat digambarkan berupa instruksi lisan, lekat dengan subjek dari CBIS, atau user itu sendiri.
3. Model Grafis merupaknan bentuk simbol berupa kumpulan titik-titik yang membentuk garis serta menjadi sebuah objek visual.
4. Model Matematis merupakan model yang masuk dalam komponen CBIS berupa operasi-operasi matematis, model ini umumnya cenderung apada kegiatan pemrosesan data/manipulasi data, seperti halnya membuat data statistik, laporan penjualan, laporan pendapatan.
Penggunan model memudahkan melakukan analisi dimasa mendatang. Menjelaskan tujuan, maslah serta tindakan dapat menggunakan model-model penyelesaian diatas.

Syarat-syarat Infromasi
Beberapa hal yang menetukan suatu infromasi layak atau tidaknya digunakan, diantaranya adalah :
1. Relevansi: Infromasi memiliki keterkaitan yang lebih lekat dengan masalah atau kondisi yang sedang dihapi.
2. Ketepatan: proses awal sampai akhir dalam membentuk infromasi harus lah akurat dengan objek yang sedang dianalisis.
3. Tepat waktu: infromasi dapat dikirim dan diterima saat kondisi yang sedang diatasi, infromasi yang sudah usang atau tidak tepat waktu dalam pengkomunikasiannya dapat dikategorikan infrormasi itu hanya sebagai masukan /data masukan, semisal: Anda memberikan infromasi tentang kenaikan syarat masuk perkuliahan diman perkuliahan sudah dimulai.
4. Kelengkapan: elemen-elemen atau kandungan yang membentuk suatu infromasi dapat dijelaskan dan dibuktikan dengan jelas.
Database
Database merupakan kumpulan file-file, kegiatan yang terkait dengan objek database yaitu manajemendata. Manajemendata merupakn bagian manajemen infromas utuk melakukan uptodate data-dat yang digunakan baik organisasi/perusahaan. Data akan bernilai apabila maliki sifat berikut: data dapat diambil kembali/restore, diolah, disediakan utuk orang dengan batas waktu.
Komponen-komponen yang digunakan dalam pengolahan data:
1. Rangkaian file data: merupakan file data yang memiliki keterkaitan secara logil,/ pangkalan data.
2. Perangkat lunak: merupakan kumpulan instruksi pada komputer yang dugunakan untuk pengolahan data, kumpulan instruksi itu diterjemahkan dalam bahasa biner untuk menghasilak ouput pada komponen fisik, yang dapat ditangkap dengan pancaindera
3. Infromasi manajemen merupakan keseluruhan dari kegiatan mengolah dat menjadi infromasi diantaranya adalah administrator pangkalan data, pemberian wewenang dakam pengaksesan data dapat menentukan aktivitas yang dilakukan oleh user. Prosedur pangkalan data, konsep yang digunakan untuk melakukan IPOS, perangkat lunak datapiranti instruksi pengolahan data, perangkat lunak yang umum digunakan dan sering kita temui seperti Microsofrt Office(Merupakan paket dari pengolaha data berbagai tipedata), wordstar, openoffice, lotus, dsb.
Konsep Data dan Susunan Data
Dimaksudkan untuk memudahka dalam proses manipulasi data, seperti pencarian, penolahan serta penyimpanan kembali, pengaksesan data terbagi atas 2 macam yaitu direct dan sequebtial. Paking efektif untuk pengaksesan data dimasa sekarang adalah direct akses, atau akses secara langsung efiseiensi dalam menetukan data yang diolah, hanya membuat sruktur data yang hierearkis untuk setiap atribut data.
Bebarapa bentuk dari file:
1. File Induk : rekaman yang relatif permanen berisikan informasi statistik, identifikasi dan historis. Dipakai sebagai suatu sumber referensi atau pencarian kembali. Co/ : File Personalia, File Persediaan.
2. File Transaksi/ File Perincian : kumpulan rekaman yang menguraikan transaksi perusahaan. Dikembangkan sebagai hasil pengolahan transaksi penyiapan dokumen transaksi. Dipakai untuk meremajakan file induk. Co/ : File faktur penjualan, file pesanan pembelian, file perusahaan skala gaji.
3. File Laporan : catatan yang disarikan dari data dalam file induk menyiapkan suatu laporan. Co/ : File laporan untuk pajak yang ditahan, file laporan pelanggan yang menunggak pembayaran, file laporan untuk analisa ketrampilan pegawai.
4. File Penyortiran : suatu file kerja berisi rekaman yang harus diurut. File ini bisa berupa file asli salinan file asli salinan file transaksi, file induk atau file laporan.
Beragam betuk dari susunan fila yang digunakan dapat dikategorikan menjadi bebrapa macam bentuk dengan tujuan memudahkan penciptaan dan pemeliharaan file sertamenyadiakan sarana pencarian rekaman.

Kontribusi CBIS
Saat ini sistem informasi merupakan isu yang paling penting dalam pengendalian manajemen. Hal ini disebabkan karena tujuan dari pengendalian manajemen adalah untuk membantu manajemen dalam mengkoordinasi subunit-sub unit dari organisasi dan mengarahkan bagian-bagian tersebut untuk mencapai tujuan perusahaan. Dua hal yang menjadi perhatian dari definisi diatas adalah mengkoordinasi dan mengarahkan. Tentu saja dalam dua proses tersebut diperlukan satu sistem agar proses koordinasi dan pengarahan dapat berjalan secara efektif sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Manfaat utama dari perkembangan sistem informasi bagi sistem pengendalian manajemen adalah :
a. Penghematan waktu (time saving),
b. Penghematan biaya (cost saving),
c. Peningkatan efektivitas (effectiveness),
d. Pengembangan teknologi (technology development),
e. Pengembangan personel akuntansi (accounting staff development).

PENUTUP

Kesimpulan :
Penggunaan CBIS merupakan pengembangan konsepmdari SIM, komputer merupakan dasr dari kegiatan manajemen dan pengambilan keputusan untuk suatu organisasi tau perusahaan, kemapuan kompuetr sejalan denga perkambanaga teknologi telah terbentuk berbagai tipe file yang lebih spesifik, hingga log dari aktifitas pengolahan data, bukan haynya log untuk pengaksesan data secra manual , misalkan membuat laporam surat masuk-surat keluar dsb.
Komputer sebagai komponen SIM yang paling efektif untuk organisasi mapupun perusahaan dengan skla menengah. Kompuetr menjadi dasar sistem informasi dalam bidang ekonomi(sesuia dengan tema tugas bulan Oktober), pengolahan data matematis dapat ,dikerjakn atau diselesaikan dengan menggunakan model matematis, termasuk juga dalam membut laporan statistik mengunakan banyak data denagn metode matematis yang beragam. Laporan itu dapat disajikan denag mi=odel grafi lebih simple dibanding dengan tampilan angka-angka. Membentuk CBIS yang terintegrasi dalam segala bidang akan memudahkan dalam mengakses infromasi. Mixing CBIS dengan jaringan internet akan lebih mudah dalam proses manajerial.

Saran :
Penggunaan CBIS memiliki kekurangan untuk keputusan yang sifatnya respektif, butuh waktu l;ama untuk menginstruksikan keputusan pada personel karena sifat organisasinya yang fromal, sistematis, kaku tidak begitu fleksibel, tidak semua keputusan yang yang diperincikan secara matang dapat berjalan dengan mulus dengan tingkat ketidakpastian atau timbul masalah yang tidak terduga itu minimaal, untuk menghandel dengan mencari keputusan alternatif yanf yang repsktif sulit untuk mengkomunikasikan kepada sistem yang dirancang sistematis.
Bentuk organisasi hierrarki atau bertingkat membutuhka jalaur yang panjang untuk menginstruksikan kepada personel lain dalam organisa, waktu akan semakin terbuang untuk membuat rekap keputusan, perlu adanya pengembangan lanjut dan pemutakhiran sistem CBIS yang lebih kompeten dan fleksibel. Apa yang saya ungkapkan bahwa tidak semua keputusan yang diperinciakan secra matang dengan matematis, serta statistika kondisi dimasa lampau, untuk menghasilkan keputusan dengan rasio kegagalan minimal akan berhasil, itu hanya hitungan angka, Tipping Point serta The Black Swan dalah buku acuan Saya untuk menyatakan kritik dan saran.
Untuk menghandle kemungkinan yang disebut “black Swan” konsep CBSI belum amp mengaplikasikannya. Karena keputusan tersebut sifatnta subjektif, lebih kepada manajemen sebagai seni, dibanding manajemen sebagai metode.


DAFTAR PUSTAKA

http://ipoen.blogspot.com/2008/09/manajemen-sumber-informasi.html

http://www.elvinmiradi.com/topik/manajemen+sumber+informasi.html

http://ilmukomputer.org/category/sistem-informasi-manajemen/

http://www.slideshare.net/yaqinov/01-sistem-informasi-berbasis-komputer

http://kutukomputer.net23.net/?p=246

http://oktadymalik.multiply.com/journal/item/43

http://www.scribd.com/doc/8336496/Analisis-Peranan-Sistem-Informasi-Manajemen-Berbasis-Komputer-Dalam-Proses-Pengambilan

http://www.tekbar./id/system-integration/learning-information-resource-management-irm.html

http://minalove.com/artikel/makalah+tentang+cbis

http://blog.re.or.id/konsep-dasar-sistem-informasi-definisi-sistem-informasi.htm

http://www.scribd.com/doc/2928453/Era-Globalisasi-dan-Pentingnya-CBIS-dalam-Berkompetisi

PENDAHULUAN

Pendekatan sistem umum yang dikembangkan adalah pendekatan berbasis Siklus Kehidupan Pengembangan Sistem (Systems Development Life Cycle) yang dimulai dari tahapan analisis, desain, implementasi dan evaluasi. Dalam kaitannya dengan strategi sistem, tahapan dalam pendekatan sistem memberikan model perencanaan terhadap kebiajakan mendasar dalam hal membangun suatu komponen sistem. SDLC adalah proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan metodologi. Berbagai metodologi SDLC telah dikembangkan untuk memandu proses yang terlibat termasuk model air terjun (metode SDLC asli), pengembangan aplikasi cepat (RAD), pembangunan bersama aplikasi (JAD), model air mancur dan model spiral. Sebagian besar, beberapa model digabungkan menjadi semacam metodologi hibrida. Dokumentasi sangat penting terlepas dari jenis model yang dipilih atau diciptakan untuk setiap aplikasi, dan biasanya dilakukan secara paralel dengan proses pembangunan. Beberapa metode bekerja lebih baik untuk tipe tertentu proyek, tetapi dalam analisis terakhir, faktor yang paling penting bagi keberhasilan proyek mungkin seberapa dekat rencana tertentu diikuti.

TINJAUAN PUSTAKA

Ada banyak metodologi yang berbeda saat ini bekerja untuk sistem-develbangan proyek dalam instansi. Banyak metodologi didorong oleh pengembangan perangkat aplikasi, oleh arsitektur perangkat lunak di mana aplikasi akan beroperasi, atau oleh "membangun versus membeli" Deci-sion. Ada fase standar dan proses, bagaimanapun, bahwa semua system proyek-proyek pembangunan harus mengikuti, terlepas dari lingkungan dan alat-alat. Ini bagian menggambarkan fase standar dan proses-proses utama.Pengembangan Sistem Negara Lifecycle (SDLC), dengan menggunakan bahasa yang umum dan cukup rinci untuk memungkinkan seorang Manajer Proyek untuk merencanakan dan mengelola system pengembangan proyek. Blanchard, B. S., & Fabrycky, W. J.(2006) Systems engineering and analysis (4th ed.) New Jersey: Prentice Hall. • Cummings, Haag (2006). Management Information Systems for the Information Age. Toronto, McGraw-Hill Ryerson.


PEMBAHASAN

SDLC (Systems Development Life Cycle, Siklus Hidup Pengembangan Sistem) atau Systems Life Cycle (Siklus Hidup Sistem), dalam rekayasa sistem dan rekayasa perangkat lunak, adalah proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem-sistem tersebut. Konsep ini umumnya merujuk pada sistem komputer atau informasi. SDLC juga merupakan pola yang diambil untuk mengembangkan sistem perangkat lunak, yang terdiri dari tahap-tahap: analisa (analysis), desain (design), implementasi (implementation), uji coba (testing) dan pengelolaan (maintenance).[1] Dalam rekayasa perangkat lunak, konsep SDLC mendasari berbagai jenis metodologi pengembangan perangkat lunak. Metodologi-metodologi ini membentuk suatu kerangka kerja untuk perencanaan dan pengendalian pembuatan sistem informasi, yaitu proses pengembangan perangkat lunak. Terdapat 3 jenis metode siklus hidup sistem yang paling banyak digunakan, yakni: siklus hidup sistem tradisional (traditional system life cycle), siklus hidup menggunakan protoyping (life cycle using prototyping), dan siklus hidup sistem orientasi objek (object-oriented system life cycle).

Langkah-langkah dalam SDLC
Tidak ada langkah baku dalam SDLC, tapi ketujuh langkah di bawah merupakan life cycle yang paling sering digunakan oleh para software developer profesional.
1. Studi kelayakan.
Dilakukan oleh software developer dengan mempelajari konsep sistem yang diinginkan oleh pihak manajemen, apakah sistem baru tersebut realistis dalam masalah pembiayaan, waktu, serta perbedaan dengan sistem yang ada sekarang. Biasanya, dalam tahap ini diputuskan untuk meng-update sistem yang ada, atau menggantinya dengan yang baru.
2. Analisis.
Pengguna dan software developer bekerjasama mengumpulkan, mempelajari, dan merumuskan kebutuhan-kebutuhan bisnis.
3. Desain.
Pada langkah ini dilakukan pembuatan blueprint sistem. Di dalamnya termasuk penyesuaian dengan arsitektur telekomunikasi, hardware, dan software untuk pengembangan lebih lanjut, serta membuat model sistem menciptakan model graphical user interface (GUI), database, dan lainlain.
4. Pengembangan.
Di sini, barulah para programmer melakukan coding untuk menerapkan desain kedalam sistem yang sesungguhnya, membuat program, dan menyiapkan database.
5. Pengujian.
Setelah sistem berhasil dikembangkan, langkah selanjutnya adalah pengujian untuk melihat apakah sistem telah sesuai dengan harapan dan kebutuhan pengguna. Dalam tahap ini, juga dilakukan debugging dan penyesuaian-penyesuaian akhir.
6. Implementasi.
Pada tahap ini, software yang telah diuji siap diimplementasikan kedalam sistem pengguna. Pembuatan user guide dan pelatihan juga dilakukan dalam tahap ini.
7. Perawatan.
Perawatan dimaksudkan agar sistem yang telah diimplemantasikan dapat mengikuti perkembangan dan perubahan apapun, yang terjadi guna meraih tujuan penggunaannya. Help desk untuk membantu pengguna, serta perubahan yang dianggap penting dapat dilakukan terhadap sistem dalam tahap ini. Jika memperhatikan langkah-langkah di atas, coding dan debugging yang selama ini menjadi pekerjaan utama software developer, hanyalah dua dari tujuh tahapan dalam SDLC. Di luar kedua langkah tersebut, SDLC lebih banyak berkutat pada urusan manajemen (non-teknis), yang mungkin kurang mendapat perhatian dari pada software developer.


PENUTUPAN

Kesimpulan :
Agaknya penulisan atau makalah ini kurang dari sempurna karena sumber data yang kurang akurat. Mungkin lebih efisien bagi si pembaca. Pada kenyataannya, setiap fase dari SDLC dapat dianggap sebagai mini-proyek itu sendiri, yang membutuhkan perencanaan, pelaksanaan, dan analisis. Seperti Tim Proyek berlangsung melalui proyek ini, mereka harus untuk membuat dan rinci rencana yang jelas untuk tahap segera di depan mereka, bersama dengan tingkat yang lebih tinggi melihat semua sisa fase. Sebagai tim mengeksekusi setiap fase, mereka akan mengumpulkan tambahan informasi yang akan memungkinkan perencanaan rinci fase berikutnya.

Saran :
Dibutuhkan saran atau kritik dari pembaca kepada penulis agar lebih dapat menyempurnaka penulisan atau makalah ini agar lebih baik dan sempurna lagi. Pahami fase-fase dalam SDLC dengan baik agar pengembangan sistemnya dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Makalah ini masih terdapat kekurangannya. Mohon saran dan kritik agar pembaca dan penulis berikutnya dapat menulis lebih baik lagi.


DAFTAR PUSTAKA

http://www.google.com/

http://wikipedia.org/

http://id.wikipedia.org/wiki/SDLC

http://www.computerworld.com/s/article/71151/System_Development_Life_Cycle

http://www.ambysoft.com/essays/agileLifecycle.html

http://benderrbt.com/Bender-SDLC.pdf

http://www.ambysoft.com/essays/agileLifecycle.html

Davis, William S., Systems Analysis And Design : A Structured Approach, Addison-Wesley Publishing Company, 1983.

http://journal.uii.ac.id/index.php/Snati/article/viewFile/1345/1127

http://en.wikipedia.org/wiki/Systems_Development_Life_Cycle

PENDAHULUAN

Sering kali pengguna komputer atau user tidak memperhatikan cara menyimpan data yang benar, sehingga ketika suatu data ingin dibuka, mereka bingung untuk mengaksesnya. Maka sebaiknya kita pelajari terlebih dahulu konsep data, penyimpanan data, dan sebagainya agar lebih mempernudah untuk mengaksesnya kembali. Pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan sedikit tentang konsep data, penyimpanan, pengaksesan, pemrosesan data peranan database dan DBMS.



TINJAUAN PUSTAKA

Sangat diharapkan para provider menjaga keamanan dari komunikasi data yang ada diseluruh pelosok negeri ini agar tidak terjadi pembocoran atau keterlambatan dari pengiriman data.
Untuk itu dalam pengembangan sistem informasi dibutuhkan keamanan dari sistem informasi itu sendiri.


PEMBAHASAN

Kata “data” berasal dari bahasa Yunani “datum” yang berarti fakta, dan di dalam kamus bahasa Inggris ditulis dengan “data”. “Data” yang digunakan dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Inggris tersebut, tetapi harus diingat, “data” dalam bahasa Inggris sudah bersifat majemuk, karena tidak ada kata “datas” dalam bahasa Inggris. Sehingga tidaklah tepat bila kita menuliskan kata data yang dimajemukkan, seperti data-data, kumpulan data, dan sejenisnya.
Jadi, Data adalah fakta dan angka yang tidak sedang digunakan pada proses keputusan, dan biasanya berbentuk catatan historis yang dicatat dan diarsipkan tanpa maksud segera diambil kembali untuk pengambilan keputusan. Sedangkan informasi adalah sekumpulan data yang telah diambil kembali, diolah, dan digunakan untuk kesimpulan, argumentasi atau sebagai dasar peramalan dan pengambilan keputusan. Dengan kata lain, data adalah bahan mentah informasi.

MEDIA PENYIMPANAN DATA
Secara umum, media penyimpanan sekunder dibagi atas 2 jenis, yaitu (1) Serial (sequential) access storage device (SASD), dan (2) Direct access storage device (DASD). SASD memiliki prinsip kerja seperti sebuah kaset lagu, yaitu jika kita akan merekam atau mendengarkan lagu, maka lagu kedua akan didahului lagu pertama, dan seterusnya. DASD memiliki prinsip kerja seperti sebuah CD lagu, kita tidak perlu menyetel lagu pertama jika ingin mendengarkan lagu ke dua.
Didalam penyimpanan data dikenal alamat, alamat tersebuat adalah tempat dimana data disimpan. Data yang disimpan di suatu media penyimpanan juga perlu diorganisasikan agar sesuai dengan teknik atau cara pengolahan data yang akan dilakukannya kemudian. Ada 4 teknik dasar pengorganisasian data, yaitu (1) Sequential, (2) Relative, (3) Index Sequential, dan (4) Multi key.

AKSES DATA UNTUK MENGHASILKAN INFORMASI
Akses (pengolahan data) sangat berkaitan dengan teknik pengorganisasian data yang telah dilakukan sebelumnya. Bila kita mengorganisasikan data secara sequential, maka mau tidak mau kita mengaksesnya juga secara sequential. Tetapi, bila kita mengorganisasikannya secara relative, index sequential, maupun multi key, selain kita dapat mengaksesnya secara direct, kita juga dapat melakukan akses secara sequential.
Ada 2 model penggunaan akses data, yaitu (1) batch, dan (2) iterative. Model batch adalah pengaksesan data yang dilakukan secara berkelompok atau group, misalkan dalam kehidupan sehari-hari pada proses penarikan undian, semua kupon undian dikumpulkan dulu baru kemudian diproses untuk diambil pemenangnya. Model iterative adalah proses yang dilakukan secara langsung, seperti misalkan pengisian KRS.
Tujuan dibangunnya basis data adalah sebagai berikut :
Kecepatan & kemudahan (speed)
Dengan memanfaatkan basis data, memungkinkan kita untuk dapat menyimpan data atau melakukan perubahan/ manipulasi terhadap data atau menampilkan kembali data tersebut secara lebih cepat & mudah.
Efisiensi ruang penyimpanan (space)
Dengan basisdata, efisiensi ruang penyimpanan dapat dilakukan dengan menerapkan sejumlah pengkodean, atau dengan membuat relasi-relasi antar kelompok data yang saling berhubungan.
Keakuratan (accuracy)
Pengkodean atau pembentukan relasi antar data bersama dengan penerapan aturan/batasan (constraint), dmain data, keunikan data, dsb, yang secara ketat dapat diterapkan dalam sebuah basis data.
Ketersediaan (availability)
Dengan pemanfaatan jaringan komputer, maka data yang berada di suatu lokasi/cabang dapat juga diakses (tersedia/available) bagi lokasi/cabang lain.
Kelengkapan (completeness)
Kelengkapan data yang disimpan dalam sebuah database bersifat relatif, bisa jadi saat ini dianggap sudah lengkap, tetapi belum tentu pada suatu saat dianggap lengkap. Untuk mengakomodasi kelengkapan data, seperti


Keamanan (security)
Aspek keamanan dapat diterapkan dengan ketat, dengan begitu kita dapat menentukan pemakai basis data serta obyek-obyek didalamnya ,serta jenis-jenis operasi apa saja yang boleh dilakukannya.
Kebersamaan pemakaian (sharability)
Basis data yang dikelola dengan aplikasi multi user dapat memenuhi kebutuhan ini.
Konsep DBMS (database management system)
Database Management System (DBMS) merupakan paket program (Software) yang dibuat agar memudahkan dan mengefisienkan pemasukan, pengeditan, penghapusan dan pengambilan informasi terhadap database.

Software yang tergolong kedalam DBMS antara lain, Microsoft SQL, MySQL, Oracle, MS. Access, dan lain-lain.

Komponen utama DBMS :
Perangkat keras
Berupa komputer dan bagian-bagian didalamnya, seperti prosesor, memori & harddisk. Komponen inilah yang melakukan pemrosesan dan juga untuk menyimpan basis data. Basisdata sebuah DBMS dapat memiliki beberapa basisdata, setiap basisdata dapat berisi sejumlah obyek basisdata (file,tabel,indeks dsb). Disamping berisi data,setiap basisdata juga menyimpan definisi struktur (baik untuk basisdata maupun obyek-obyeknya secara detail).
Perangkat lunak
Perangkat lunak ini terdiri dari sistem operasi dan perangkat lunak/program pengelola basisdata. Contoh perangkat lunak DBMS : MS access, SQL Server, Oracle dsb.

Pengguna/user
Pengguna dapat digolongkan menjadi 3 :
Pengguna akhir / end user.
Dapat dibagi menjadi 2 :
Pengguna aplikasi : adalah orang yang mengoperasikan program aplikasi yang dibuat oleh pemrogram aplikasi.
Pengguna interaktif : adalah orang yg dpt memberikan perintah-perintah pada antar muka basisdata, misalnya SELECT, INSERT dsb.
Pemrogram aplikasi : adalah orang yang membuat program aplikasi yang menggunakan basisdata.
Administrator database / DBS (database administrator) : adalah orang yang bertanggungjawab terhadap pengelolaan basisdata.

PENGENDALIAN KEAMANAN SISTEM INFORMASI
Berkaitan dengan keamanan system informasi, diperlukan tindakan berupa pengendalian terhadap sistem informasi. Kontrol-kontrol untuk pengamanan sistem informasi antara lain:
a) Kontrol Administratif
b) Kontrol Pengembangan dan Pemeliharaan Sistem
c) Kontrol Operasi
d) Proteksi Fisik terhadap Pusat Data
e) Kontrol Perangkat Keras
f) Kontrol Akses terhadap Sistem computer
g) Kontrol terhadap Akses Informasi
h) Kontrol terhadap Bencana
i) Kontrol Terhadap Perlidungan Terakhir
j) Kontrol Aplikasi

Kontrol Administratif
Kontrol administratif dimaksudkan untuk menjamin bahwa seluruh kerangka control dilaksanakan sepenuhnya dalam organisasi berdasarkan prosedur-prosedur yang jelas. Kontrol ini mencakup hal-hal berikut:
• Mempublikasikan kebijakan control yang membuat semua pengendalian sistem informasi dapat dilaksanakan dengan jelas dan serius oleh semua pihak dalam organisasi.
• Prosedur yang bersifat formal dan standar pengoperasian disosialisasikan dan dilaksanakan dengan tegas. Termasuk hal ini adalah proses pengembangan sistem, prosedur untuk backup, pemulihan data, dan manajemen pengarsipan data.
• Perekrutan pegawai secara berhati-hati yang diikuti dengan orientasi pembinaan, dan pelatihan yang diperlukan.
• Supervisi terhadap para pegawai. Termasuk pula cara melakukan control kalau pegawai melakukan penyimpangan terhadap yang diharapkan.
• Pemisahan tugas-tugas dalam pekerjaan dengan tujuan agar tak seorangpun yang dapat menguasai suatu proses yang lengkap. Sebagai contoh, seorang pemrogram harus diusahakan tidak mempunyai akses terhadap data produksi (operasional) agar tidak memberikan kesempatan untuk melakukan kecurangan.

Kontrol Pengembangan dan Pemeliharaan Sistem
Untuk melindungi kontrol ini, peran auditor sistem informasi sangatlah penting. Auditor sistem informasi harus dilibatkan dari masa pengembangan hingga pemeliharaan system, untuk memastikan bahwa system benar-benar terkendali, termasuk dalam hal otorisasi pemakai system. Aplikasi dilengkapi dengan audit trail sehingga kronologi transaksi mudah untuk ditelusuri

Kontrol Operasi
Kontrol operasi dimaksudkan agar system beroperasi sesuai dengan yang diharapkan. Termasuk dalam kontrol ini:
• Pembatasan akan akses terhadap data
• Kontrol terhadap personel pengoperasi
• Kontrol terhadap peralatan
• Kontrol terhadap penyimpanan arsip
• Pengendalian terhadap virus
Untuk mengurangi terjangkitnya virus, administrator sistem harus melakukan tiga kontrol berupa preventif, detektif, dan korektif.

Kontrol Contoh Preventif
• Menggunakan salinan perangkat lunak atau berkas yang berisi makro yang benar-benar bersih.
• Mengindari pemakaian perangkat lunak freeware atau shareware dari sumber yang belum bisa dipercaya.
• Menghindari pengambilan berkas yang mengandung makro dari sembarang tempat.
• Memeriksa program baru atau berkas-berkas baru yang mengandung makro dengan program anti virus sebelum dipakai.
• Menyadarkan pada setiap pemakai untuk waspada terhadap virus.
Detektif
• Secara rutin menjalankan program antivirus untuk mendeteksi infeksi virus.
• Melakukan pembandingan ukuran-ukuran berkas untuk mendeteksi perubahan ukuran pada berkas
• Melakukan pembandingan tanggal berkas untuk mendeteksi perubahan tanggal berkas.
Korektif
• Memastikan pem-backup-an yang bersih
• Memiliki rencana terdokumentasi tentang pemulihan infeksi virus.
• Menjalankan program antivirus untuk menghilangkan virus dan program yang tertular.
Proteksi Fisik terhadap Pusat Data
• Untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan terhadap pusat data.
• Faktor lingkungan yang menyangkut suhu, kebersihan, kelembaban udara, bahaya banjir, dan keamanan fisik ruangan perlu diperhatikan dengan benar.
Kontrol Perangkat Keras
• Untuk mengatisipasi kegagalan sistem komputer, terkadang organisasi menerapkan sistem komputer yang berbasis fault-tolerant (toleran terhadap kegagalan).
• Pada sistem ini, jika komponen dalam sistem mengalami kegagalan maka komponen cadangan atau kembarannya segera mengambil alih peran komponen yang rusak Sistem fault-tolerant dapat diterapkan pada lima level, yaitu pada
• Komunikasi jaringan, toleransi kegagalan terhadap jaringan dilakukan dengan menduplikasi jalur komunikasi dan prosesor komunikasi.
• Prosesor, redundasi prosesor dilakukan antaralain dengan teknik watchdog processor, yang akan mengambil alih prosesor yang bermasalah.


PENUTUP

Kesimpulan :
Mungkin ada sedikit ketidakjelasan dari data atau cara penulisan dari makalah ini, agar dimaklumi. Karena penulis juga masih belajar dan masih banyak salah. Mohon kritik dan saran dari pembaca yang membaca makalah ini.

Saran :
Agar lebih maju dalam rangka memperbaiki penulisan makalah ini diharapkan masukkan dari anda atau pun dari dosen yang mewakili mata kuliah ini.


DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_data

http://www.google.co.id/search?hl=id&client=firefox-&hs=UBR&rls=org.mozilla%3Aen-US%3Aofficial&q=komunikasi+data+%26+keamanan+sistem+informasi+&aq=f&aqi=&aql=&oq=&gs_rfai=

http://blog.re.or.id/konsep-dasar-sistem-informasi-definisi-sistem-informasi.htm

http://id.wikipedia.org/wiki/Pemrosesan_data

http://yohanes_ari.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/.../SIM1-Database.pdf

http://blog.ub.ac.id/miracle/2010/11/10/peranan-database-bagi-organisasi-nonprovit-dan-provittugas-4/

http://joanmathilda.wordpress.com/2009/10/08/sdlc-system-development-life-cycle/

http://ilmukomputer.org/category/database/