Jumat, 02 November 2012

a.      Definisi demo ?
      Demo adalah sebuah gerakan protes yang dilakukan sekumpulan orang di hadapan umum. Demo atau unjuk rasa ini biasanya dilakukan untuk menyatakan pendapat kelompok tersebut atau penentang kebijakan yang dilaksanakan suatu pihak atau dapat pula dilakukan sebagai sebuah upaya penekanan secara politik oleh kepentingan kelompok.

b.      Penyebab demo ?
      Penyebab yang utama yaitu sikap para demonstran yang menganggap pendapat mereka paling benar dan harus dituruti yang ditambah dengan suasana panas, sesak dan penat yang akan membuat para demonstran cenderung mudah terpancing emosi. Seringkali tidak adanya perwakilan yang bersedia menanggapi dan berbicara dengan para demostran (atau biasa disebut dengan pihak ketiga atau mediasi penengah). Kadang kala kerusuhan dalam demo memang sudah direncanakan atau karena adanya provokasi dari si provokator. Kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada rakyat karena lebih mementingkan atas kemakmuran diri sendiri. Ketidak adilan pemerintah dalam menjalankan pemerintahan, yang mengakibatkan terjadinya kesenjangan hidup antara orang kaya dan orang miskin. Lambatnya respon untuk setiap aspirasi dari masyarakat yang positif.

c.       Seperti apakah demo yang baik ?
      Demo yang baik yaitu mempunyai beberapa kriteria diantaranya, ketika ingin melakukan demo harus mempunyai maksud dan bertujuan kepada hal yang memperjuangkan yang baik dan benar. Pilih tempat dan lokasi untuk berdemo yang tidak mengganggu fasilitas dan ketertiban umum, apabila ingin melakukan demo dengan berkeliling, pilih rute yang tidak terlalu mengganggu lalu lintas. Jangan lupa untuk meminta izin terlebih dahulu kepada pihak yang berwenang demi ketertiban demo. Pilihlah waktu yang tepat untuk berdemonstrasi, baik hari maupun jam, mungkin dilakukan pada hari-hari diakhir minggu yang tidak terlalu mengganggu kegiatan para pekerja adalah hari yang baik untuk berdemonstrasi. Untuk jam sesuaikan dengan para pendemonstrasi apabila banyak kaum tua dan para balita jangan adakan disiang hari dengan terik panas matahari dan jangan larut malam. Pastikan ketika melakukan demo, lakukan demo tersebut dengan lebih terkoordinasi dengan baik dan ada penanggung jawab dari kegiatan demo tersebut. Hitung seluruh peserta yang ikut dan ketika kegiatan demonstrasi selesai, hitung ulang peserta. Hal ini dimaksudkan agar anggota tetap terjaga keutuhannya atau masih lengkap. Apabila ingin membawa alat peraga pastikan tidak ada yang membawa senjata tajam, senjata api dan sejenisnya yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain.

d.      Tanggapan yang diinginkan dari para demonstran ?
Tanggapan yang diinginkan dari para demonstran yaitu ingin aspirasinya didengar dan dikabulkan oleh orang, lembaga atau siapa pun yang dituju. Paling tidak, aspirasi dari para demonstran ini tidak hanya didengar saja, namun ada realisasi atau respon timbal balik dari orang, lembaga atau siapa pun yang dituju tersebut. Bukan dengan cara melakukan pembubaran paksa yang dilakukan dengan cara-cara kekerasan, tetapi dengan cara mengadakan pertemuan antara kedua belah pihak untuk mencari solusi (jalan tengah) atau jalan keluar yang telah dapat disepakati oleh kedua pihak, yang tentunya kesepakatan tersebut tidak merugikan bagi kedua belah pihak.

e.       Solusi untuk mengatasi demo ?
Solusinya yaitu dengan mendengar aspirasi mereka, setidaknya menghargainya dan apabila aspirasi yang mereka utarakan membawa dampak positif, ada baiknya untuk memenuhinya atau mengkabulkannya. Tetapi apabila aspirasi mereka justru membawa dampak yang negatif, ada baiknya dibicarakan bersama dengan kepala dingin untuk mencapai kesepakatan mufakat bersama, bukan dengan melakukan pembubaran paksa dengan cara-cara kekerasan. Inilah salah satu jalan yang harus ditempuh oleh orang, lembaga atau siapa pun yang menjadi tujuan dari para demonstran untuk dapat mengurangi aksi demonstrasi yang lebih sering berujung pada konflik di masyarakat. Karena pada prinsipnya setiap manusia itu baik dalam bentuk kelompok dan masyarakat selalu ingin didengar, disapa dan diayomi.
a.      Definisi pemuda ?
      Pemuda adalah generasi penerus dari generasi terdahulu. Anggapan itu merupakan beban moral yang ditanggung bagi pemuda untuk memenuhi tanggung jawab yang diberikan generasi tua. Selain memikul beban tersebut pemuda juga dihadapkan persoalan-persoalan diantaranya kenakalan remaja, ketidak patuhan pada orang tua/guru, kecanduan narkotika, frustasi, masa depan suram, keterbatasan lapangan kerja dan masalah lainnya. Seringkali pemuda dibenturkan dengan “nilai” yang telah ada jika mereka berkelakuan di luar nilai tersebut.

b.      Peran pemuda di masyarakat ?
      Di dalam masyarakat, pemuda merupakan suatu identitas yang potensial sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan negara bangsa dan agama. Selain itu pemuda mempunyai peran sebagai pendekar intelektual dan sebagai pendekar sosial yaitu bahwa para pemuda ini selain harus mempunyai ide-ide atau gagasan yang perlu dikembangkan, juga harus memiliki peran sebagai perubah negara dan bangsa ini untuk menjadi yang lebih baik lagi. Perubahan itu dilakukan oleh siapa lagi kalau bukan oleh generasi selanjutnya yaitu para pemuda, maka dari itu para pemuda harus mempunyai ilmu yang tinggi dengan cara sekolah atau dengan yang cara lainnya supaya bangsa ini tidak bobrok karena kebodohan para pemudanya.
      Generasi pemuda di lingkungan masyarakat pada saat ini sudah sangatlah minim. Pada generasi dahulu pemuda Indonesia lebih menetapkan diri pada bangsa, akan tetapi pada masa kini pemuda Indonesia lebih mengikuti jaman masa kini yang lebih kebarat-baratan (tidak lebih kepada kebudayaan Indonesia). Bisa kita lihat pemuda pada masa kini banyak juga yang tidak menyosongkan masa depannya untuk yang lebih baik lagi, tetapi malah cendrung menghancurkannya. Contohnya saja, pemuda jaman sekarang lebih memilih untuk bersenang-senang saja tanpa harus memikirkan bagaimana ke depannya, memiliki pergaulan yang lebih bebas (seks, narkoba, dll), lebih menyempatkan hanya bermain jaringan sosial lewat dunia maya ketimbang ia harus bersosialisasi dalam perkumpulan karang taruna yang ada dalam lingkungan masyarakat.
      Peranan pemuda dalam kepemimpinan masyarakat. Dalam hal kepemimpinan, para pemuda pemudi harus memiliki tipe-tipe seperti berikut:
1.      Tipe Otokratik
Para ilmuwan berpendapat bahwasannya tipe kepemimpinan otokratik ialah pemimpin yang tergolong otokratik dan dipandang sebagai karakteritik yang negatif. Dilihat dari persepsinya, seorang pemimpin yang otokratik adalah seseorang yang sangat egois. Seorang pemimpin yang otoriter akan menunjukkan sikap yang menonjolkan “keakuannya”. Gaya kepemimpinan yang dipergunakan pemimpin yang otokratik antara lain :
·         Menuntut ketaatan penuh dari para bawahannya dalam menegakkan disiplin serta menunjukkan keakuannya.
·         Bernada keras dalam memberikan perintah.
·         Terjadinya penyimpangan oleh bawahan.
2.      Tipe Paternalistik
Tipe kepemimpinan ini hanya terdapat di lingkungan masyarakat yang bersifat tradisional, umumnya dimasyarakat agraris. Salah satu ciri utama masyarakat tradisional ialah rasa hormat yang tinggi yang ditujukan oleh para anggota masyarakat kepada orang tua atau seseorang yang dituakan.
3.      Tipe Kharismatik
Tidak banyak hal yang dapat disimak dari literatur yang ada tentang kriteria kepemimpinan yang kharismatik. Memang ada karakteristiknya yang khas yaitu daya tariknya yang sangat memikat sehingga mampu memperoleh pengikut yang jumlahnya kadang-kadang sangat besar. Tegasnya seorang pemimpin yang kharismatik adalah seseorang yang dikagumi oleh banyak pengikut meskipun para pengikut tersebut tidak selalu dapat menjelaskan secara konkret mengapa orang tersebut dikagumi.
4.      Tipe Laissez Faire
Pemimpin ini berpandangan bahwa umumnya organisasi akan berjalan lancar dengan sendirinya karena para anggota organisasi terdiri dari orang-orang yang sudah dewasa yang mengetahui apa yang menjadi tujuan organisasi, sasaran-sasaran apa yang ingin dicapai, tugas apa yang harus ditunaikan oleh masing-masing anggota dan pemimpin tidak terlalu sering intervensi. Karakteristik dan gaya kepemimpinan tipe ini adalah sebagai berikut :
·         Pendelegasian wewenang terjadi secara ekstensif.
·         Pengambilan keputusan diserahkan kepada para pejabat pimpinan yang lebih rendah dan kepada petugas operasional, kecuali dalam hal-hal tertentu yang nyata-nyata menuntut keterlibatannya langsung.
·         Status quo organisasional tidak terganggu.
5.      Tipe Demokratik
Pemimpin yang demokratik biasanya memandang peranannya selaku koordinator dan integrator dari berbagai unsur dan komponen organisasi. Menyadari bahwa mau tidak mau organisasi harus disusun sedemikian rupa sehingga menggambarkan secara jelas aneka ragam tugas dan kegiatan yang tidak bisa tidak harus dilakukan demi tercapainya tujuan. Melihat kecenderungan adanya pembagian peranan sesuai dengan tingkatnya. Memperlakukan manusia dengan cara yang manusiawi dan menjunjung harkat dan martabat manusia. Seorang pemimpin demokratik disegani bukannya ditakuti.