Sejarah Perbankan Dunia dan Indonesia
Pendahuluan
Perbankan adalah lembaga keuangan yang berperan sangat vital dalam
aktivitas perdagangan internasional serta pembangunan nasional. Pada
dunia ekonomi modern saat ini, masyarakat sangat membutuhkan bank minded. Ini
dapat dilihat dari makin maraknya minat masyarakat untuk menyimpan, berbisnis,
bahkan sampai berinvestasi melalui perbankan. Hal ini menyebabkan semakin
maraknya dunia perbankan yang dapat dilihat dari tumbuhnya bank-bank swasta
baru walaupun pemerintah semakin memperketat regulasi pada dunia perbankan.
Namun tidak semua orang mengetahui sejarah perbankan. Untuk itu, penulis
membuat tulisan tentang sejarah perbankan guna mengetahui sejarah kegiatan
perbankan di Indonesia pada zaman dahulu.
Usaha Perbankan dimulai dari zaman Babylonia, dilanjutkan
ke zaman Yunani Kuno dan Romawi. Pada saat itu, kegiatan utama bank hanya
sebagai tempat tukar menukar uang. Selanjutnya, kegiatan bank berkembang
menjadi tempat penitipan dan peminjaman uang. Uang yang disimpan oleh
masyarakat, oleh bank dipinjamkan kembali ke masyarakat yang membutuhkannya.
Sementara itu, mengenai sejarah perbankan di Indonesia
tidak terlepas dari zaman penjajahan Hindia Belanda. Pada saat itu terdapat
beberapa bank yang memegang peranan penting di Hindia Belanda antara lain: De
Javasche NV, De Post Paar Bank, De Algemenevolks Crediet Bank, Nederland
Handles Maatscappij (NHM), Nationale Handles Bank (NHB), dan De Escompto Bank
NV.
Di samping itu, terdapat pula bank-bank milik pribumi,
Cina, Jepang, dan Eropa lainnya. Bank-Bank tersebut antara lain Bank Nasional
Indonesia, Bank Abuah Saudagar, NV Bank Boemi, The Matsui Bank, The Bank of China,
dan Batavia Bank.
Di zaman kemerdekaan perbankan di Indonesia bertambah
maju dan berkembang lagi. Beberapa bank Belanda dinasionalisir oleh pemerintah
Indonesia. Bank-bank yang ada di zaman awal kemerdekaan, antara lain:
·
Bank Negara Indonesia
yang didirikan tanggal 5 Juli 1946 kemudian menjadi BNI 1946.
·
Bank Rakyat Indonesia
yang didirikan tanggal 22 Februari 1946. Bank ini berasal dari DE ALGEMENE
VOLKCREDIET bank atau Syomin Ginko.
·
Bank Surakarta MAI
(Maskapai Adil Makmur) tahun 1945 di Solo.
·
Bank Indonesia di
Palembang tahun 1946.
·
Bank Dagang Nasional
Indonesia tahun 1946 di Medan.
·
Indonesia Banking
Corporation tahun 1946 di Yogyakarta, kemudian menjadi Bank Amerta.
·
NV Bank Sulawesi di
Manado tahun 1946.
·
Bank Dagang Indonesia
NV di Banjarmasin tahun 1949.
Landasan Teori
Menurut undang-undang perbankan, bank adalah badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada
masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Industri perbankan telah mengalami
perubahan besar dalam beberapa tahun terakhir. Industri ini menjadi lebih
kompetitif karena deregulasi peraturan.
Pembahasan
Sejarah Perbankan Indonesia
Sejarah perbankan di Indonesia tidak terlepas dari zaman
penjajahan Hindia Belanda. Pada masa itu De javasche Bank, NV didirikan di
Batavia pada tanggal 24 Januari 1828 kemudian menyusul Nederlandsche Indische
Escompto Maatschappij, NV pada tahun 1918 sebagai pemegang monopoli pembelian
hasil bumi dalam negeri dan penjualan ke luar negeri serta terdapat beberapa
bank yang memegang peranan penting di Hindia Belanda. Bank-bank yang ada itu
antara lain:
·
De Javasce NV.
·
De Post Poar Bank.
·
Hulp en Spaar Bank.
·
De Algemenevolks Crediet
Bank.
·
Nederland Handles Maatscappi
(NHM).
·
Nationale Handles Bank
(NHB).
·
De Escompto Bank NV.
·
Nederlansche Indische
Handelsbank
Di zaman kemerdekaan perbankan di Indonesia bertambah maju dan
berkembang lagi. Beberapa bank Belanda dinasionalisir oleh pemerintah Indonesia.
Bank-bank yang ada di zaman awal kemerdekaan, antara lain:
1.
Bank Surakarta MAI (Maskapai
Adil Makmur) tahun 1945 di Solo.
2.
Bank Rakyat Indonesia yang
didirikan tanggal 22 Februari 1946. Bank ini berasal dari DE ALGEMENE
VOLKCREDIET bank atau Syomin Ginko.
3.
Bank Negara Indonesia yang
didirikan tanggal 5 Juli 1946 kemudian menjadi BNI 1946.
4.
Bank Indonesia di Palembang
tahun 1946.
5.
Bank Dagang Nasional
Indonesia tahun 1946 di Medan.
6.
Indonesia Banking
Corporation tahun 1946 di Yogyakarta, kemudian menjadi Bank Amerta.
7.
NV Bank Sulawesi di Manado
tahun 1946.
8.
Bank Dagang Indonesia NV di
Banjarmasin tahun 1949.
Sejarah Bank Indonesia di Bidang
Perbankan Periode 1953 - 1959
Saat kembali menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
pada 17 Agustus 1950, struktur perekonomian Indonesia, masih didominasi oleh
struktur kolonial. Meskipun saat itu struktur perbankan Indonesia boleh
dikatakan merupakan komponen sarana moneter yang tidak banyak berperan dalam
operasi perbankan, tetapi kondisi semacam ini menimbulkan keinginan kuat
masyarakat untuk memasukkan lebih banyak unsur nasional dalam struktur ekonomi
Indonesia. Bank Indonesia lahir setelah berlakunya Undang-Undang (UU) Pokok
Bank Indonesia pada 1 Juli 1953. Sesuai dengan UU tersebut, BI sebagai bank sentral
bertugas untuk mengawasi bank-bank. Namun demikian, aturan pelaksanaan
ketentuan pengawasan tersebut baru ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah (PP)
No. 1/1955 yang menyatakan bahwa BI, atas nama Dewan Moneter, melakukan
pengawasan bank terhadap semua bank yang beroperasi di Indonesia.
Pada November 1957, diadakan Musyawarah Nasional Pembangunan
(MUNAP) yang antara lain memutuskan pengambilalihan perusahaan-perusahaan milik
Belanda, termasuk bank. Langkah awal untuk nasionalisasi bank-bank Belanda diprakarsai
oleh KSAD selaku penguasa militer yang menetapkan bahwa pengawasan atas
penyelenggaraan bank-bank Belanda dipercayakan kepada Badan Pengawasan
Bank-Bank Belanda Pusat.
Kebijakan pemerintah untuk menasionalisasi perusahaan-perusahaan
Belanda ditetapkan dalam UU No. 86/1958 yang berlaku surut hingga 3 Desember
1957. Badan Pengawas Bank Pusat mempertahankan direksi lama bank yang diawasi.
Beberapa bank Belanda yang dinasionalisasi pada saat itu adalah :
·
Nationale Handelsbank yang
pada 1959 menjadi Bank Umum Negara (BUNEG)
·
Escomptobank pada 1960
diubah menjadi Bank Dagang Negara (BDN)
·
Unit Khusus Museum Bank
Indonesia: Sejarah Bank Indonesia
3 Nederlandsch Handel Maatschappij N.V. (Factorij) yang pada 1957
digabungkan ke dalam Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN) yang merupakan hasil
peleburan Bank Rakyat Indonesia (BRI) dengan Bank Tani dan Nelayan (BTN).
Dengan prinsip berdikari dan semangat nasionalisme yang terus menggelora, pada
masa 1950-an pemerintah menyatakan penutupan beberapa bank asing (bukan
Belanda), yaitu Overseas Chinese Banking Corporation, Bank of China, serta Hong
Kong and Shanghai Banking Corp. berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 2/1959.
Bank berasal dari bahasa Italia BANCO yang kartinya
Bangku. Bank termasuk perusahaan industri jasa karena produknya hanya
memberikan pelayanan jasa kepada masyarakat. Menurut Undang-undang No. 7
Tahun 1992 tentang Perbankan diperbaharui dengan Undang-undang No. 10 Tahun
1998.
Bank adalah
badan usaha yang menghimpun dana dari masayarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan / atau bentukbentuk
lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Perbankan adalah
segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan
usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.
Perbankan Elekronik atau E-banking adalah
salah satu sektor yang terpengaruh oleh perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi, penggunaan teknologi informasi dan komunikasi di sektor perbankan
nasional relatif lebih maju dibandingkan sektor lainnya. Perbankan elektronik
mencakup wilayah yang luas dari teknologi yang berkembang pesat akhir-akhir
ini. Beberapa diantaranya terkait dengan layanan perbankan di “garis depan”,
seperti ATM dan komputerisiasi (sistem) perbankan, dan beberapa kelompok
lainnya bersifat "garis belakang", yaitu teknologi-teknologi yang
digunakan oleh lembaga keuangan, 'merchant, atau penyedia jasa
transaksi. Berbagai jenis teknologinya
diantaranya meliputi:
·
Anjungan Tunai Mandiri (Automated
Teller Machine)
·
Sistem Aplikasi Perbankan (Banking
Application System)
·
Sistem Penyelesaian Bruto Waktu-Nyata (Real-Time
Gross Settlement System)
·
Perbankan Daring (Internet Banking)
·
Sistem Kliring Elektronik
Bank
Indonesia sendiri lebih sering menggunakan istilah Teknologi
Sistem Informasi Perbankan untuk semua terapan teknologi informasi dan
komunikasi dalam layanan perbankan, atau lebih populer dengan istilah perbankan
elektronik (electronic banking).
Saat ini sebagian besar
layanan perbankan elektronik terkait langsung dengan rekening bank. Jenis
perbankan elektronik yang tidak terkait rekening biasanya berbentuk nilai
moneter yang tersimpan dalam basis data atau dalam sebuah kartu (cip dalam
kartu pintar). Dengan semakin berkembangnya teknologi dan kompleksitas
transaksi, berbagai jenis perbankan elektronik semakin sulit dibedakan karena
fungsi dan fiturnya cenderung terintegrasi atau mengalami konvergensi. Sebagai
contoh, sebuah kartu plastik mungkin memiliki “magnetic strip” yang
memungkinkan transaksi terkait dengan rekening bank, dan juga memiliki nilai
moneter yang tersimpan dalam sebuah chip. Kadang kedua jenis kartu tersebut
disebut “debit card” oleh merchant atau vendor.
Jenis
Layanan :
a. Perbankan Darling
Perbankan daring (online banking) pada dasarnya merupakan gabungan dua istilah dasar yaitu daring (online) dan perbankan (banking). Saat ini internet telah menghubungkan lebih dari 100.000 jaringan komputer di dunia dengan pengguna lebih dari 100 juta orang. Dapat melakukan transaksi perbankan (finansial dan non-finansial) melalui komputer yang terhubung dengan jaringan internet bank.
Jenis transaksi :
·
transfer dana,
·
informasi saldo
·
mutasi rekening
·
informasi nilai tukar
·
pembayaran tagihan (misal: kartu kredit,
rekening telepon, rekening listrik, asuransi)
·
pembelian (misal: pulsa ponsel, tiket
pesawat, saham)
b. Perbankan bergerak
Perbankan
bergerak (mobile banking) adalah layanan perbankan yang dapat diakses
langsung melalui telepon seluler GSM dengan
menggunakan SMS.
Jenis
transaksi:
·
transfer dana
·
informasi saldo
·
mutasi rekening
·
informasi nilai tukar
·
pembayaran (kartu kredit,
rekening listrik, rekening telepon, asuransi)
·
pembelian (pulsa isi ulang, saham)
Kesimpulan
Bank
termasuk perusahaan industri jasa karena produknya hanya memberikan pelayanan
jasa kepada masyarakat. Menurut Undang-undang No. 7 Tahun 1992 tentang
Perbankan diperbaharui dengan Undang-undang No. 10 Tahun 1998.
Sejarah mencatat asal mula dikenalnya kegiatan perbankan adalah
pada zaman kerajaan tempo dulu di daratan Eropa. Kemudian usaha perbankan ini
berkembang ke Asia Barat oleh para pedagang. dalam sejarah perbankan, arti bank
dikenal sebagai meja tempat penukaran uang. Dalam perjalanan sejarah kerajaan
tempo dulu mungkin penukaran uangnya dilakukan antar kerajaan yang satu dnegan
kerajaan yang lain. Kegiatan penukaran ini sekarang dikenal dengan nama Pedagang
Valuta Asing (Money Changer). Kemudian dalam perkembangan
selanjutnya, kegiatan operasional perbankan berkembang lagi menjadi tempat
penitipan uang atau yang disebut sekarang ini kegiatan simpanan.
Daftar
Pustaka
-
http://id.wikipedia.org/wiki/E-banking
0 comments:
Posting Komentar